Green Supply Chain Management
Green Supply Chain Management (GSCM) merupakan pengembangan dari supply chain management (SCM) dimana praktik rantai pasok ini lebih berprinsip kepada pemasukan komponen ''hijau'' kedalam rantai pasok yang berhubungan dengan lingkungan. Kegiatan di ini difokuskan dalam meningkatkan efesiensi operasional dan mengurangi limbah, dikarenakan alasan ekonomi dimana adanya limbah memberikan dampak kerugian ekonomi yang lebih besar.
Limbah seperti bahan kimia berbahaya, emisi, energi, dan limbah padat sebisa mungkin dimimalisir atau dihilangkan. Pendorong utama diterapkannya GSCM antara lain adalah untuk :
Green Supply Chain Management Practices
Produsen mulai mengadopsi praktik-praktik kerja yang memperhatikan lingkungan dikarenakan aanya permintaan dari pasar maupun peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Praktik kerja GSCM dapat dibagi menjadi 2, yakni :
Limbah seperti bahan kimia berbahaya, emisi, energi, dan limbah padat sebisa mungkin dimimalisir atau dihilangkan. Pendorong utama diterapkannya GSCM antara lain adalah untuk :
- Mengurangi biaya
- Adanya manajemen risiko perusahaan
- Meningkatkan citra produk atau merek perusahaan
- Adanya pembatasan pembelian internasional
- Adanya tekanan/tuntutan dari pelanggan
Green Supply Chain Management Practices
Produsen mulai mengadopsi praktik-praktik kerja yang memperhatikan lingkungan dikarenakan aanya permintaan dari pasar maupun peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Praktik kerja GSCM dapat dibagi menjadi 2, yakni :
- Pro-active - praktik hasil keputusan secara internal berdasarkan prinsip atau nilai yang berlaku
- Re-active - tindakan yang merupakan hasil dari tanggapan atas perintah yang diberikan.
Green Supply Chain Managament Performances
Performa dari menejemen rantai pasok hijau dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yakni :
- Environmental Performance - Penilaian kinerja lingkungan antara lain pengurangan emisi udara, pemakaian energi, bahan berbahaya misalnya bahan kimia berbahaya, bahan material tertentu, dan pemenuhan standar lingkungan.
- Economy Performance - Kinerja ekonomi meliputi pengurangan biaya yang dikeluarkan perusahaan dan adanya peningkatan profitabilitas.
- Intangible Performance - Kinerja intangible yang diukur meliputi citra produk, loyalitas pelanggan, dan kepuasan serta citra perusahaan di mata pemasok, pelanggan, dan karyawan.
Comments
Post a Comment