Supply Chain Knowledge Management

Knowledge management dapat didefenisikan sebagai perencanaan, pengaturan, motivasi, mengontrol orang, proses dan sistem didalam organisasi yang memastikan bahwa knowledge-related assets dapat dimanfaatkan dan dipergunakan secara efektif. Sedangkan, Supply chain management adalah sebuah kegiatan koordinasi dari produksi, penyimpanan, lokasi, dan transportasi diantara penyelenggara didalam rantai pasok untuk mencapai efisiensi terbaik kepada pasar.

Knowledge management juga dapat didefenisikan sebagai sebuah sistem yang sudah diisi oleh berbagai ilmu pengetahuan, dimana ketika sebuah data atau perintah dimasukan maka sistem tersebut akan mengolah data dan memberikan keputusan berdasarkan data yang telah diinputkan.

Lee (2014), mengatakan bahwa efisensi antara knowledge flow dan proses berbagi pengetahuan antar rekan rantai pasok dapat memberikan karakteristik berupa agility, adaptability, dan alignment.
  1. Agility - kemampuan produsen untuk merespon perubahan singkat dalam permintaan atau supplai dengan cepat dan lancar
  2. Adaptability - kemampuan produsen untuk menyesuaikan design rantai pasok agar dapat memenuhi perubahan struktur pasar atau modifikasi jaringan pasok dalam hal strategi, teknologi, dan produk.
  3. Alignment - kemampuan untuk menyamakan presepsi dan kepentingan antar rantai pasok dengan pemahaman mereka. Karakteristik tersebut dapat memberikan suatu perusahaan memiliki performa yang baik.
Marra et al. (2012), menuliskan bahwa dalam kegiatan outsourcing, knowledge management dapat diterapkan secara umum dalam supply chain management. Outsourcing yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang membangun knowldge manegement dengan bantuan tenaga luar. Penulis yang sama juga menuliskan beberapa poin penting berupa :
  1. Trust - Tenaga kerja yang direkrut haris dapat dipercaya agar tenaga kerja tersebut tidak menggunakan sistem yang ada untuk berbuat kecurangan (Co : meretas sistem, membocorkan informasi penting perusahaan)
  2. Dispersed knowledge - input dari data kedalam sistem harus dibatasi sedemikian rupa sehingga hanya data-data yang relevan dengan aktivitas yang dilakukan perusahaan sajalah yang di input.
  3. Hidden knowledge - dalam pengolahannya, terdapat beberapa jenis informasi atau pengetahuan yang memang sengaja disembunyikan atau terselubung. Contoh jenis informasi yang secara umum disembunyikan adalah data persaingan, resep, formulasi produk, dan sebagainya.
Penerapan knowledge manamagement dalam sistem supply chain dapat mempersingkat cycle tiume dari suatu produksi barang. Dengan adanya sebuah sistem yang mengatur produksi barang, maka sistem tersebut dapat meminimalisir waktu produksi dengan mengestimasi proses atau langkah apa saja yang dapat dilakukan secara bersamaan sehingga mengefesiensikan waktu, biaya, tenaga kerja.

Comments

Popular posts from this blog

Persyaratan Pembuatan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha)

Makanan Indonesia Ini Ternyata Hasil Asimilasi Budaya

SKDU : Surat Keterangan Domisili [Done]