Artificial Food: Solusi Alternatif Mengatasi Kelangkaan Pangan

Meningkatnnya jumlah penduduk dunia menyebabkan kebutuhan pangan meningkat. Beberapa jenis pangan dapat dengan mudah ditumbuhkan, diperbanyak, hingga mencukupi kebutuhan populasi manusia. Namun bagaimana dengan pangan yang langka? Seperti caviar, ataupun daging hewan yang membutuhkan waktu sebelum dapat di panen.

Beberapa ahli mencari alternatif pangan dengan mengupayakan bahan tak lazim. Tujuannya, agar pangan populasi manusia dapat terpenuhi. Meski terbukti memiliki nilai nutrisi yang baik, masih terdapat pro-kontra diantara masyarakat mengenai makanan tersebut.

Hamburger dari Limbah Kotoran
Kotoran yang dimaksud disini merupakan kotoran manusia, yakni feses. Meski tak lazim,  Profesor Mitsuyuki Ikeda, seorang ilmuwan dari Jepang, membuat daging hamburger yang berasal dari komponen senyawa hasil ekstrak bakteri pada limbah kotoran.  Protein yang terkandung dengan sebesar 63 persen sehingga lebih tinggi dari hamburger biasa. Proses pengolahannya juga melibatkan banyak tahapan dan penambahan bahan-bahan enhancer agar burger memiliki citarasa yang baik. Namin saat ini, masih belum diketahui apakah burger ini akan laku dipasaran.

Hamburger dari Belatung
Burger ini diciptakan oleh tim Technology Update. Para ahli tersebut memanfaatkan serangga yang paling umum ditemukan, yaitu domestic house fly atau lalat rumah. Para ahli biologis mengembangbiakkan lalat betina ini secara rutin sehingga didapatkan telur-telur lalat yang kemudian berkembang menjadi belatung. Belatung yang sudah dikembangbiakan dicincang terlebih dahulu, ditambahkan roti, susu, telur, dan bawang serta garam merica sebagai penambah rasa. Selanjutnya diaduk hingga didapatkan konsistensi seperti daging cincang, kemudian adonan dibentuk dan dimasak.

Caviar Artificial
Sturgeon merupakan ikan penghasil black caviar yang banyak terdapat di Laut Kaspia. Namun keberadaannya sudah menyusut hingga 90 persen selama dua dekade terakhir. Makadari itu, peneliti dan para ahli berusaha mencoba untuk membuat pangan pengalihan dan meningkatkan produksi telur ikan sturgon. Pembuatan caviar artificial dapat dilakukan dengan menggunakan gelling agent (gelatin atau rumput laut), perisa, dan pewarna makanan. Campuran tersebut akan berinteraksi dengan tegangan permukaan antara campuran dengan minyak dan membentuk bentuk bulat menyerupai kaviar.

Menseleksi Keunggulan
Seleksi buatan sedang dan mulai dikembangkan para ahli. Dengan melakukan seleksi buatan ditentukan sifat mana yang menguntungkan dan ditargetkan guna diturunkan ke generasi selanjutnya dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian maupun peternakan. Hal ini dinilai menguntungkan karena dapat menghasilkan bibit unggul. Salah satu contoh hewan hasil seleksi adalah sapi yak. Spesies baru ini memiliki keunggulan dibandingkan ternak domestik aslinya. Dengan memvariasikan genetiknya, spesies baru memiliki imunitas tinggi terhadap penyakit, berarti daya tahan tinggi dan dapat tumbuh hingga dewasa, serta berpotensi menghasilkan lebih banyak daging.

Comments

Popular posts from this blog

Persyaratan Pembuatan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha)

Makanan Indonesia Ini Ternyata Hasil Asimilasi Budaya

SKDU : Surat Keterangan Domisili [Done]