Strengthening of Accountability Systems to Create Healthy Food Environments & Reduce Global Obesity

Kelebihan konsumsi nutrisi seperti kombinasi lemak jenuh dan gula tambahan dengan minimnya aktivitas fisik dapat berakibat kepada obesitas, penyakit jantung, gangguan peredaran darah, diabetes, serta penyakit yang serupa. Obesitas dapat menyebabkan banyak risiko kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit hati. Obesitas dan diabetes melitus dapat digolongkan sebagai noncommunicable diseases atau NCDs. WHO membuat Global Action Plan untuk mencegah dan mengontrol angka penyakit kronis atau tidak menular. Namun target WHO ini masih belum tercapai karena membutuhkan peningkatan lingkungan pangan dari tingkat lokal hingga transnasional.

Penulis artikel "Strengthening of Accountability Systems to Create Healthy Food Environments & Reduce Global Obesity", Swinburn., B dan kawan-kawan (2015), menganalisis kerangka akuntabilitas (kemampuan untuk menyebarkan informasi) dari pemerintahan dan pengusaha agar agenda WHO dapat terlaksana.

Kerangka kerja akuntabilitas:

  • Take the account
Melakukan pengukuran berkala untuk memantau proses agar tetap baik dan stabil. Contoh pantau BMI dari masyarakat. Pemantauannya berdasakan 7 dimensi keamanan pangan dan gizi: produksi, ketersediaan, pendapatan dan kondisi hidup, akses ke gizi yg cukup, layanan kesehatan, Pendidikan, dan program keamanan pangan dan gizi. Pada tahap ini, segala data terkait regulasi dan kebijakan, implementasi, perkembangan, dan efek yang ada terkait upaya menciptakan lingkungan pangan yang sehat dikumpulkan dan dievaluasi. Tahap ini membantu dalam memonitor sudah sejauh mana progress yang ada di tiap stakeholders.

  • Share the account
                Berdasarkan info dan indikator yang berhubungan yangg telah dikumpulkan. Unfo dan indikator tersebut harus bisa diakses kalayak umum, sebagai bagian dari partisipasi sosial, kesetaraan dan transparansi. Pada tahap ini, segala data yang ada dikomunikasikan ke setiap stakeholders secara transparan, konkrit, dan menyeluruh. Keterbukaan dan informasi yang dapat menjangkau semua pihak pemangku kepentingan sangat penting.

  • Hold the account
Pemberian dan pertimbangan applikasi sanksi. Pemerintah sebagai badan yang berwenang, berhak memberikan tuntukan bagi pelaku yangg bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan termasuk yangg membahayakan keamanan pangan dan gizi. Pada tahap ini, dilakukan enforcement atau penegakan baik berupa pemberian insentif maupun sanksi terhadap dipenuhi atau tidak terpenuhinya tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing stakeholders dalam upaya menjadi lingkungan pangan lebih sehat. Terdapat beberapa tingkatan penegakan yang bisa dilakukan. Dimulai dari law sebagai bentuk tindakan penegakan tertinggi, diikuti quasi-regulatory, political, market-based,public communications, dan terakhir yang paling rendah adalah private communications


  • Respond to the account
Bentuk pelaksanaan yang dilakukan setiap stakeholders terus diamati dan dievaluasi. Sehingga bila dibutuhkan atau dimungkinkan, segala kebijakan, tindakan, dan struktur akuntabilitas dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan performanya untuk mencapai lingkunagn pangan dan populasi yang sehat. Kalau tidak terikat oleh hukum, kebijakan tidak akan dilakukan oleh masyarakat. 


Comments

Popular posts from this blog

Persyaratan Pembuatan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha)

Makanan Indonesia Ini Ternyata Hasil Asimilasi Budaya

SKDU : Surat Keterangan Domisili [Done]