Bahan Tambahan Pangan : Pengawet
Pengawet? Apakah itu?
Menurut PerKaBPOM RI No 36 Tahun 2013, pengawet didefenisikan sebagai bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengunaan bahan pengawet di Indonesia diatur didalam
- Permenkes RI nomor 33 tahun 22 tentang Bahan Tambahan Pangan
- PerKa BPOM nomor 36 tahun 2013 tentang BTP Pengawet
Contoh pengawet yang diijinkan oleh pemerintah adalah
- Asam sorbat dan garamnya - asam sorbat biasanya terdapat secara alami didalam bahan pangan seperti buah-buahan. Penambahan asam sorbat dan garamnya dalam bahan pangan dapat berfungsi menghambar aktivitas katalase dan dehidrigenase dari mikroba. Namun sayangnya, penggunaan berlebih dari pengawet ini dapat menyebabkan gangguan saluran cerna dan pernafasan.
- Asam benzoat dan garamnya - aasam benzoat merupkan jenis pengawet yang memiliki fungsi menggangu aktivitas perukaran ion membran sel mikroba sehingga pertumbuhan mikroorganisme menjadi terhambat. Konsumsi jenis pengawet ini secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lambung, sistem syaraf, dan membran usus.
- Etil para-hidroksibenzoat - Etil para-hidroksibenzoat memiliki nilai ADI 0-10 mg/kg/bb, Konsums- jenis BTP ini dapat menyebabkan gangguan saluran cerna dan pernafasan. Etil para-hidroksibenzoat akan menghambat proses oksidasi glukosa dan piruvat, menghambat transportasi sumber substrat sel dan menghambat pertumbuhan spora
- Sulfit - sulfit memiliki ADI 0-0,7 dan berperan sebagai antioksidan sehingga menggangu gugus fungsi sel mikroba. Meski sulfit berfungsi sebagai antioksidan, konsumsi berlebih sulfit dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan dan iritasi lambung.
Terdapat juga beberapa jenis BTP pengawet yang tidak diperbolehkan oleh pemerintah, yakni :
- Asam borat - asam borat atau biasa dikenal sebagai boraks merupakan bahan kimia yang SEHARUSNYA digunakan sebagai antiseptik, insektisida, dan pengawet kayu. Namun, penggunaannya sering disalah gunakan sebagai bahan pengawet yang ditambahkan kedalam bakso, maupun mie. Konsumsi boraks dapat menyebabkan keracunan pangan yang ditandai dengan batu, iritasi mata, muntah, diare, sakit perut hingga kematian
- Formalin - Formalin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat, industri tekstil, kertas, mebel, dan cat. Konsumsi formalin dapat menyebabkan kerusakan mata, menyebabkan kanker, asidoses, maupun bronkitis dan pneumonitis.
- DEPC
- Asam salisilat
Comments
Post a Comment